METRO UPDATE Bengkulu Tengah – Belum selesai permasalahan ketahanan pangan di desa Penum kecamatan Taba Penanjung kabupaten Bengkulu Tengah, beberapa bulan yang lalu hangat di beritakan oleh media terkait dugaan korupsi ketahanan pangan bibit ikan di desa Penum tersebut
Namun hal ini terulang kembali adanya proyek pelat Decker di duga Mark’up Dana desa dengan anggaran Rp.45.485.000 empat puluh lima juta, empat ratus delapan puluh lima ribu rupiah,
Diduga proyek pelat Decker di desa Penum kecamatan Taba Penanjung itu pekerjaan nya asal asalan, belum sampai tiga bulan perkejaan sudah rusak dan tidak memenuhi mutu standar spek proyek,
Menurut tim media saat turun kelapangan guna mengecek proyek tersebut sangat la minim dengan setandar bangunan proyek, karena di kalkulasi kan panjang dan lebar nya sangat tidak masuk akal, lebar kurang lebih dua meter dan panjang nya juga hanya empat meter dengan anggaran Rp.45.485.000
Terindikasi Mark’up proyek pelat Decker di desa Penum kecamatan Taba Penanjung, pimpinan media swara-terkini.com coba konfirmasi kepala desa Penum Iskandar, baik melalui telepon maupun melalui WhatsApp untuk meminta hak jawab nya guna keberimbangan berita, namun sampai berita ini di terbitkan belum ada hak jawab kades Penum
Menurut Tomi Hardianto selaku ketua LSM lembaga nasional tranparansi angaran republik Indonesia (Lentera RI) mengatakan bahwa desa Penum itu sangat la bayak persoalan, Tomi meminta kepada inspektorat kabupaten Bengkulu Tengah dan dinas PMD Bengkulu Tengah untuk segera mengaudit anggaran desa Penum tersebut, karena sudah banyak laporan masyarakat ke media dan LSM,
Tomi selaku LSM lembaga swadaya masyarakat akan segera bersurat ke APH Bengkulu Tengah atau provinsi Bengkulu baik Kejari atau Kejati Bengkulu untuk menindaklanjuti laporan masyarakat desa Penum tutup nya, (HD)
Komentar