METRO UPDATE Bengkulu Utara- Salah seorang Aktivis Tokoh Pemuda Pekal Ibnu Majah, Amd Kom menyayangkan sikap Brimob Polda Bengkulu dan Pihak PT Agrecinal atas kejadian penembakan warga Talang arah dan warga Pasar Sebelat kecamatan Putri Hijau Bengkulu Utara.
Kejadian ini imbas dari pihak pemerintah baik pemprov maupun Pemda Bengkulu Utara atas kasus PT Agrecinal dengan warga desa penyanggah yaitu Desa, Pasar Sebelat, Talang Arah, Kota Bani (kecamatan Putri Hijau) Desa Suka Negara, Suka Medan dan Suka Merindu (Kecamatan Marga Sakti Sebelat). Karena sampai saat ini permasalahan tuntutan warga belum ada kesepakatan dan di ulur2 oleh pihak PT Agrecinal Ujar Majas Kelahiran asli Tanah Pekal Suka Merindu tersebut.
Sekilas saya dapat kronologisnya gara-gara 2 orang ini di tembak oleh Brimob penjaga PT Agrecinal gara-gara 2 warga ini mau maling buah sawit pihak PT Agrecinal dan 2 orang ini melawan pihak brimob membela diri, sebenarnya 2 orang melawan ini karena warga kesal dan marah sengketa desa penyanyanggah gak selesai-selesai, mengapa berani mereka melawan karena kesal kalau gak kesal dan marah maka tidak mungkin mereka berani melawan apa lagi pihak aparat dan lahan milik orang lain ujar ketua LSM Gerakan Reformasi Anak Pekal (Gerap) ini.
Dan juga mengapa 2 orang tersebut berani mengambil buah sebab kesepakatan warga dengan pihak PT Agrecial daerah Aliran Sungai (DAS) pihak PT Agrecinal mengingkari janji, ada kesepakatan warga dg pihak PT Agrecinal tidak boleh mengambil buah di daerah DAS, akan tetapi pihak PT Agrecinal Ingkar janji.
Ya kalau perusahan bisa ngambil pihak masyarakat apa bedanya, maka dengan kami mendesak pihak penegak hukum mengusut Masalah ini harus netral dan usut tuntas, apa lagi daerah DAS itu tidak bisa di ambil dan di tanami sawit, ini harus di usut juga. Kami masih menunggu pihak penegak hukum mengusut penembakan warga kami tersebut ujar Majah yang juga pengurus PKMP (perkumpulan Keluarga Masyarakat Pekal) Bengkulu Utara ini.
Lebih jauh ia mengatakan kalau memang mereka minat maling gak mungkin mereka melawan, apa lagi aparat, pasti mereka takut karena mereka benar-benar mau maling pasti mereka salah, ini tidak semakin mendekat dan semakin melawan saat aparat menegur, karena mereka kesal dan marah sengketa desa penyanggah PT Agrecinal tidak pernah selesai.
maka dengan hal ini kami sangat menyayangkan sikap Pihak Brimob terhadap 2 warga kami, yang main tembak aja, kalau mereka memang maling ya harus nya jangan main tembak tangkap dan bawa kantor polisi, pihak kepolisian bisa memproses nya, apa lagi pihak PT Agrecinal Kalau tau mereka maling segara lapor ke pihak kepolisian, apa lagi kalau di tuduh maling ini kan merugikan pihak PT Agrecinal, ini kami nilai bukan Maslaah malingnya, masalah sengketa lahannya dengan desa penyanggah.
Maka dengan kejadian ini kami sangat menyayangkan sikap Pihak Brimob dan PT Agrecinal, kami harap pihak Brimob Usut tuntas pihak pelaku Penembakan tersebut karena sudah membuat warga kami cedera, untung nyawanya gak melayang, maka dengan ini kami harap di proses sesuai prosedur yang berlaku, jangan sampai nanti pihak desa penyanggah malah jadi bumerang bagi kita semua.
Dan juga pihak PT agrecial jangan lepas tangan dengan kejadian ini, karena ini muaranya sengketa lahqn dengan pihak PT Agrecial dan Pihak Desa Penyanggah, dan juga mendesak pihak pemerintah baik provinsi maupun kabupaten harus segera selesaikan sengketa tersebut, apa tuntutan warga yang di harapkan terhadap PT Agrecinal, biar permasalah ini tidak berkembang dan kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Perusahan nyaman berinvestasi dan Mayarakat penyanggah juga tidak di rugikan ujar Pria Asli Suku Pekal ini. (Uj)
Redaksi -mp
Komentar