Bantuan cepat habis, korban tsunami Palu butuh modal usaha

METROUPDATE.CO.ID-SULAWESI – Bantuan logistik dan medis baik fisik dan psikis terus mengalir ke masyarakat korban terdampak bencana gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah. Meski begitu, banyak warga memikirkan cara bertahan hidup mandiri khususnya modal usaha.

Hal itu diungkapkan salah satu warga bernama Rustam. Di pengungsian Universitas Islam Al-Khairaat Palu, banyak masyarakat yang mata pencahariannya sebagai nelayan dan pedagang di Pantai Talise.

“Kami butuh modal untuk usaha kembali. Kami ingin bangkit. Tidak melulu di pengungsian dan mengandalkan bantuan,” tutur Rustam di lokasi, Selasa (16/10).

Rumah Rustam habis disapu tsunami pada Jumat 28 September 2018 lalu. Dia tidak menyangka gempa kuat yang terjadi disusul oleh naiknya air laut dengan ketinggian mencapai enam meter.

“Pas lihat ke arah Pantai Talise air surut dulu. Selang dua menit air tinggi terjang kami,” jelas dia.

Pria berusia 49 tahun itu berhasil menyelamatkan diri bersama keluarga dari bencana tersebut. Namun, dibanding harus terus di pengungsian, dia berharap bisa kembali beraktivitas mencari nafkah. Tentunya dengan bantuan dari pemerintah.

“Saya pusing terus tunggu bantuan. Bantuan itu cepat sekali habis sebetulnya,” tutup dia.

Reporter: Nanda Perdana Putra

Sumber: Liputan6.com [rnd]

Komentar