Belum Selesai Dibangun, Jembatan Ponton Ulu Musi Roboh Diterjang Arus Air Yang Sangat Kencang

METRO UPDATE.CO.ID – SUMATRA SELATAN – Bangunan jembatan ponton Desa Padang Tepong penghubung kecamatan Ulu Musi ke Pasemah Kabupaten Empat Lawang yang dalam proses pembangunan ambruk di ketahui bahwa deras nya arus air musi.

Konstruksi jembatan yang baru-baru ini dikunjungi Bupati Empat Lawang 12 Maret lalu ini terlihat sudah lepas dari pangkal bangunan. Hal ini membuat masyarakat setempat heboh, seperti diungkapkan Yaumin. Selaku masyarakat setempat ia berharap kedepannya pemerintah, dinas terkait dan Pihak rekanan benar benar mengutamakan kualitas konstruksi jembatan karena akan digunakan dalam waktu yang lama oleh banyak orang.

”Air besar dan deras dari arah Kepahiang sejak beberapa hari ini. Dibilang rugi ya rugi karena jembatan ini sudah lama kita nantikan, namun syukurnya jembatan ini belum selesai dan belum digunakan sehingga tidak membahayakan masyarakat yang akan melaluinya, semoga diperbaiki dengan konstruksi yang lebih bagus, Karena jembatan ini akan dimanfaatkan dalam waktu yang panjang dan akan dilalui banyak orang ” Ungkap Yaumin.

Jembatan Ponton yang dikerjakan dengan nominal Rp. 26.M dari anggaran APBN Tahun 2020 melalui Kementerian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mulai pelaksanaan sejak Mei 2020 lalu. Saat dikonfirmasi via Telepon Kementrian Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Sumatera Selatan melalui PTK APBN Fatturahman mengatakan bahwa terkait dengan musibah robohnya konstruksi jembatan ponton saat ini pihaknya sedang melakukan rapat internal.

”Bukan kapasitas saya untuk memberikan tanggapan nanti menyalahi, tapi Ini adalah musibah, bukan kesalahan teknik pelaksanaan. Yang kami tau konstruksi ini terdorong oleh air arusnya deras ini musibah. Secara Teknis metodenya tidak menyalahi metode pelaksanaannya, ada banyak metode ada peranca, ada sistem semi cantilever. Yang digunakan untuk ponton adalah metode Peranca, Saat ini kita sedang melakukan rapat terkait hal ini ” Kata Faturrahman.

Sementara itu Kepala Desa Padang Tepong Kecamatan Ulu Musi Aprizan Naimi sangat menyayangkan pihak rekanan yang kurang memahami medan pekerjaan tersebut.Banyak Berita yang ditayangkan oleh media online maupun cetak bahwa ponton tersebut hanyut saat banjir bandang di Kepahiang akibat terjangan sungai Musi pada 26 April 2019 lalu.

”Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Semestinya semua pihak yang terlibat dalam. Pembangunan jembatan ponton ini memahami kondisi lingkungan dan kemungkinan yang akan dihadapi.” Ujar Kades.

Ditambah oleh reno masyarakat Muara kalangan, “Bisa jadi ini dampak dari aliran plt yang membuka gerbang air, nah di sinilah debit air bertambah dan deras nya air semakin kencang, di karenakan kita berpedoman di waktu jembatan putus yang terjadi di tahun yang silam. Kedepan harapan kami sebagai masyarakat dari pihak PLTA dapat mengontrol atau mengkondisikan supaya jangan sampai terulang kembali musibah musibah yang telah di alami sebelumnya “. Sampai reno ( Yadi )

Komentar