Delapan Tahun Terakhir Lebong Sudah Dilanda 158 Bencana

METROUPDATE.CO.ID-LEBONG-. Sedikitnya 158 bencana tercatat sudah terjadi di Kabupaten Lebong, sepanjang tahun 2011 hingga 2018 atau selama delapan tahun terakhir.

“Disini saya mewakili Bupati Lebong mengucapkan banyak terima kasih kepada Kementerian Kesehatan, bidang pusat krisis kesehatan yang telah memilih Lebong sebagai lokasi simulasi,” ujar Dalmuji.

Dia menjelaskan, secara umum upaya penanggulangan krisis kesehatan masih menghadapi berbagai macam kendala, diantaranya informasi dan koordinasi yang belum berjalan baik, sistem pembiyaan, SDM, hingga pengelolaan bantuan.

“Kejadian bencana di Lebong mulai dari tahun 2011 hingga 2018 berjumlah 158 bencana.  Dengan banyaknya kejadian bencana ini saya mengharapkan agar instansi terkait cepat tanggap dalam menanganinya, sehingga dapat meminimalisir korban jiwa,” demikian Dalmuji.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Lebong, Rachman, menambahkan, pelatihan simulasi penanggulangan krisis kesehatan dimaksud untuk penyempurnaan kesiapan Dinkes Lebong dalam menghadapi bencana.

“Diharapkan usai mengikuti pelatihan, para peserta nantinya bisa menerapkan pengetahuannya dalam kinerja terbaik tugasnya sehingga bisa menjadi jari-jari dinas kesehatan dalam melakukan pencegahan dan pengobatan kepada masyarakat,” singkat Rachman.

Data terhimpun, dari total 158 bencana ada beberapa bencana terbesar yang terjadi di Kabupaten Lebong, yaitu :

1. Tanggal 24 Januari 2012, terjadinya Angin Puting Beliung disertai hujan di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Amen. Dimana korban 70 orang luka – luka di bagian kepala dan 20 atap seng rumah milik warga terlepas.

2. Tanggal 28 Maret 2016, Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kelurahan Tes, Kecamatan Lebong Selatan. Dengan korban 6 orang meninggal dunia, 3 luka berat, 4 unit pondok rusak, 161,95 Hektare (Ha) sawah rusak berat, 58,85 Ha sawah rusak sedang, dan 9,70 Ha sawah rusak ringan.

Kemudian, 70 Ha lahan rusak yang terdiri dari perkebunan kopi, karet, dan sebagainya. Bahkan, rusaknya sejumlah infrastruktur mulai dari jembatan Air Karat, pelapis tebing Sungai Mubai sepanjang 75 M, serta rusaknya intake PDAm sawah melintang.

3. Bulan Mei 2016, tanah longsor di Desa Tik Kuto, Kecamatan Rimbo Pengadang. Dengan kerugian terputusnya arus lalu lintas Curup – Muara Aman selama enam jam.

4. Tanggal 14 Februari 2018, banjir bandang di Kelurahan Mubai, Kecamatan Lebong Selatan. Dengan  korban 2 orang meninggal dunia. [ogi]\

(Sumber:RMOLBengkulu)

Komentar