METRO UPDATE –JAKARTA – Mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Eni Maulani Saragih (EMS) mengembalikan uang senilai Rp1,25 miliar kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dengan kasus suap proyek PLTU Riau-1.
Penyerahan itu merupakan tahap ketiga setelah sebelumnya Eni telah mengembalikan sebanyak dua kali dengan total masing-masing Rp500 juta.
“Tadi, tersangka EMS yang diperiksa sebagai saksi telah menyampaikan bukti pengembalian uang melalui rekening penampungan KPK pada Penyidik. Pada tahap tiga ini, EMS mengembalikan Rp1,25 miliar sebagai bagian dari penerimaan yang diakui tersangka terkait proyek PLTU Riau-1,” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu.
KPK pada Rabu memeriksa Eni dalam kapasitasnya sebagai saksi untuk tersangka mantan Menteri Sosial dan Plt. Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham (IM).
“Penyetoran uang ke bank dilakukan pada hari Senin, 8 Oktober 2018. KPK menghargai sikap kooperatif EMS tersebut yang telah mengakui penerimaannya dan mengembalikan secara bertahap,” ucap Febri.
Hal tersebut, lanjut Febri, tentu akan dipertimbangkan sebagai faktor meringankan dan juga dicatat terkait dengan proses pengajuan Eni sebagai justice collaborator (JC).
“Sepanjang nanti hingga proses selesai disidang yang bersangkutan konsisten dan membuka seluas-luasnya keterlibatan pihak lain dan mengakui seluruh perbuatannya,” tuturnya.
KPK juga mengingatkan agar pihak lain yang pernah menerima uang terkait dengan kasus PLTU Riau-1 itu agar mengembalikan ke KPK.
“Sejauh ini, pengembalian uang ke KPK total Rp2,962 miliar, yaitu oleh tersangka EMS Rp2,25 miliar dan salah satu panitia Munaslub Golkar Rp712 juta,” ungkap Febri.
Usai diperiksa, Eni juga mengaku telah mengembalikan uang Rp1,25 miliar kepada penyidik KPK.
Sebelumnya, tersangka Eni dan Idrus diduga menerima suap dari Budisutrisno Kotjo, pemegang saham Blakgold Natural Resources Limited senilai Rp4,75 miliar.
“Hari ini saya telah memberikan bukti saya telah mengembalikan Rp1,25 miliar. Jadi, total yang sudah saya kembalikan ke KPK sekitar Rp2,25 miliar. Insyaallah, dari yang Rp4,7 miliar, Rp500 jutanya ‘kan sudah disita duluan, yang saya pakai itu Rp2,25 miliar itu sudah dikembalikan semua ke KPK dan (sisanya) memang tinggal Rp2 miliar, Golkar sudah kembalikan Rp700 juta,” kata Eni.
Ia pun mengharapkan Partai Golkar untuk mengembalikan sisa pengembalian uang tersebut.
“Sisanya nanti kami minta kepada Golkar karena itu memang untuk kepentingan Munaslub, pramunaslub, dan beberapa kegiatan Golkar. Jadi, kami minta kepada Partai Golkar untuk mengembalikan,” kata Eni.
Komentar