Gregetan, Guru SMP Jejali Kaos Kaki ke Mulut Tiga Siswi

METROUPDATE.CO.ID- SURABAYA – Seorang guru SMP negeri di Surabaya, yang dilaporkan menjejalkan kaos kaki ke mulut 3 pelajar perempuan, akhirnya mendapat skorsing dari Dinas Pendidikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Iksan, mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti laporan yang menyebut guru di sekolah tersebut menampar dan menjejalkan sepatu serta kaos kaki ke 3 siswi.

Pelaku disebut mengajar Bahasa Indonesia di SMP Negeri 44 Surabaya.

Iksan juga menyebut bahwa Dinas Pendidikan sudah meminta klarifikasi dari guru tersebut.

Guru itu pun sudah mengakui tindakan tersebut.

“Tadi setelah kami tanya ke yang bersangkutan, oknum tersebut mengakui,”

“Dia mengaku khilaf dan gregetan dengan anak-anak, dan mengaku sudah berkali-kali diingatkan,” kata Ikhsan.

Untuk itu, Dispendik sudah melakukan tindak lanjut dengan melakukan skorsing pada oknum guru tersebut.

Guru itu tidak diperkenankan mengajar dan dilakukan pembinaan dengan menjadi staf di Dinas Pendidikan.

“Dia sekarang dalam pembinaan kami. Dan sebenarnya kami selalu mengingatkan, bahwa mendisiplinkan anak, karena kita di dunia pendidikan, maka harus yang edukatif untuk membangun dan mendidik anak-anak,” kata Iksan.

Selain itu Dispendik juga mendampingi anak-anak yang ditampar dan dijejali kaos kaki agar mereka tak trauma.

Gigit Sepatu

Sebelumnya, 3 siswi di sebuah SMP Negeri di Surabaya menjadi korban kekerasan dari salah satu guru.

Informasi yang dihimpun, tiga siswi tersebut ditampar dan dipaksa menggigit kaos kaki dan sepatu.

Pelajar yang mengalami kekerasan tersebut semua duduk di bangku kelas VII.

Aprillia, orangtua seorang pelajar mengatakan, anaknya sempat tidak mau bercerita kepadanya meski sudah mengalami kekerasan itu sebanyak dua kali.

“Teman-temannya yang cerita ke saya kalau anak saya habis ditampar dan disuruh gigit kaos kaki hingga disuruh gigit sepatu,” kata Aprillia, Jumat (26/10/2018).

Aprilia kemudian menanyakan kebenaran kabar itu kepada anaknya.

Didesak, sang anak pun mengakui kekerasan yang dialaminya.

“Tapi yang kemarin paling parah, disuruh gigit kaos kaki hingga sepatu,” imbuhnya.

Hal serupa dikatakan oleh Muhammad Sam, wali murid dari satu siswa yang juga jadi korban.

Dia mengatakan bahwa akibat kekerasan tersebut, rahang S sakit hingga kini.

“Semalam mengaku sakit lantaran dihukum oleh gurunya, disuruh menggigit kaos kaki dan memasukkan sepatu ke mulutnya,” ungkapnya. (Surya/Fatimatuz Zahro)

Editor: fitriadi

(Sumber : tribunnews)

Komentar