Harbak ke-74 Tahun, Berikan Semangat Baru Insan PUPR Provinsi Bengkulu

METRO UPDATE.CO.ID—BENGKULU— Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu Dedy Ermansyah mengatakan, Peringatan Hari Bakti (Harbak) di dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ) ke-74 tahun merupakan momentum semangat baru bagi insan PUPR khususnya di Provinsi Bengkulu untuk terus berbenah membangun Provinsi Bengkulu menjadi semakin baik dan berkembang baik itu untuk fisik bangunan maupun jalan dan jembatan begitu juga sarana dan prasaranan perumahan dan permukiman.

Lanjut Wagub Dedy Ermansyah, diketahui agenda pembangunan infrastrutur di Bengkulu cukup banyak, mulai dari infrastruktur jalan dan jembatan serta infrastruktur stategis dan ini harus diselesaikan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, seperti yang tertuang dalam visi-misi Gubernur Bengkulu Dr.H.Rohidin Mersyah.

“Momentum Harbak ke 74 tahun, harus memiliki makna bahwa kita memastikan pekerjaan kita kedepan ini akan semakin berat terkait infrastruktur dan lainnya.” Ungkap Wagub Bengkulu Dedy Ermanyah usai pimpin Upacara Peringatan HARBAK PUPR Ke-74 tahun, di Halaman Kantor Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, Selasa 3 Desember 2019.

Kadis PUPR Provinsi Bengkulu Ir.Mulyani Thoha menjelaskan, terkait dengan progress pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan serta irigasi Provinsi Bengkulu, hingga saat ini telah mencapai fisik 80 persen, pihaknya menargetkan hingga 2021 mendatang, infrastruktur dasar Bengkulu akan rampung hingga 100 persen.

“Kalau berkaitan dengan sigap, 3 tahun terakhir Pemda Provinsi Bengkulu sudah secara merata memprogramkan kegiatan infrastruktur, baik itu jalan, rehab irigasi maupun bangunan-bangunan strategis pemerintah,” jelasnya.

Peringatan HARBAK PUPR yang ditetapkan setiap tanggal 3 Desember ini memiliki makna khusus bagi warga Departemen Pekerjaan Umum, karena pada tanggal tersebut terjadi peristiwa bersejarah. Gugur tujuh orang karyawan yang berjuang mempertahankan markas Departemen PU di Kota Bandung yang dikenal sebagai “Gedung Sate”.

Gedung sate ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah penghabisan oleh para pemuda/ pegawai Departemen PU. Karena mereka sadar, bahwa gedung tersebut pada waktu itu dipergunakan sebagai kantor Pusat Departemen.

Setelah kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan, para pemuda pegawai Departemen Pekerjaan Umum tidak mau ketinggalan dengan pemuda-pemuda lainnya di kota Bandung. Mereka mempersiapkan diri dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya akan dapat merintangi serta mengganggu kemerdekaan yang telah diproklamasikan.

Jiwa dan semangat perjuangan yang menyala-nyala dari para patriot muda ini kemudian dihimpun dan disalurkan dalam suatu gerakan yang teratur dalam bentuk organisasi dengan nama gerakan Pemuda PU. (Gus/Zai)

Komentar