METRO UPDATE.CO.ID—KAUR––Kondisi jembatan dan akses jalan manula perbatasan antara Kabupaten Kaur dan Lampung, sangat memperhatinkan dikarenakan tidak layak lagi untuk digunakan sebagai akses penghubung.
Seperti disampaikan anggota Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawasan Anggaran Republik Indonesia (BPI KPN PA RI) Bengkulu, Fauzan, ada beberapa temuan dari hasil pemantauan langsung ke lapangan untuk proyek jembatan manula di Kabupaten Kaur.
“Setelah dilakukan pemantauan di lokasi proyek jembatan dan jalan di manula Kaur, papan merik blum terpasang, kontruksi jembatan tidak sesuai perencanaan beton gelagar belum dilapis elastomer malahan digunakan lapisan papan tebal,” kata Pauzan, Sabtu (19/5).
Kemudian lanjut Pauzan, dari tahun 2012 dianggarkan melalui APBN melalui Kementrian PUPR sebesar Rp 69 milyar untuk pembukaan badan jalan dan pembangunan jembatan, dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan berakhir kontrak tahun 2014.
Dilanjutkan pada tahun 2016 proyek jalan dan jembatan tersebut dengan sumber dana APBD PU Provinsi Bengkulu dengan pagu dana lebih kurang Rp 64 milyar yang di kerjakan PT Cahaya Tunggal Abadi.
“Pada tahun 2017 Dinas PU Provinsi Bengkulu melanjutkan perkerjaan jalan dan jembatan di manula kaur yang berbatasan dengan lampung, dengan pagu dana lebih kurang Rp 34 milyar dikerjakan PT. Trigaya Bina Marga,” jelas Fauzan.
Tahun 2018 dari keterangan kepala pelaksana, Parno, menyampaikan pembangunan jalan dan jembatan di manula dilanjutkan kembali. Pembangunan konstruksi memakai dana pribadi.
“Perkerjaan jalan dan jembatan di manula terhitung 80 persen baru bisa mengajukan pencairan dana dengan nilai perkerjaan di Dinas PU,” ujar Parno. [ogi]
Komentar