METRO UPDATE.CO.ID—BENGKULU—Ketika mendengar kata Pilkada (Pemilihan Kepala Daerah) masih hangat dibenak kita semua tentang hiruk-pikuk yang dikatakan banyak orang sebagai “Pesta Demokrasi”. pemilihan kepala daerah Bagaimana tidak, ketika pesta tersebut berlangsung yang kita lihat sepanjang jalan adalah begitu banyaknya banner yang mencantumkan foto-foto para calon kepala Daerah dengan segala bentuk model pakaian yang digunakan hingga janji-janji yang dituliskan seperti halnya iklan penawaran jasa kredit yang ditata sedemikian rupa agar membuat orang-orang tertarik untuk melihat isi dari banner tersebut.
Para calon kepala daerah dari masing-masing partai berlomba-lomba mencari simpatisan dari semua golongan masyarakat dengan mengulurkan tangannya, mencoba menerima semua kritikan dan masukan dari rakyat, bahkan seolah-olah menjadikan dirinya seorang “malaikat tak bersayap” yang sangat dinanti kehadirannya untuk memberantas kesengsaraan rakyat. Pola seperti ini terus berulang dari pilkada sebelumnya sehingga sudah menjadi rahasia umum kalau ini semua hanya permainan para politikus yang datang kepada rakyat hanya pada saat membutuhkan dukungan demi kekuasaan saja. Bahkan untuk memperoleh kekuasaan mereka sanggup menghalalkan segala cara mulai dari menebar perhatian, menebar janji, bahkan menebar uang dan barang.
Permainan para politikus tersebut membuat semakin rindunya rakyat akan sosok pemimpin kepala daerah sejati, yaitu pemimpin yang dicintai dan dipercaya luas oleh masyarakatnya layaknya menantikan kehadiran seorang “Super Hero” yang akan membawa suatu kestabilan dan penyelamat dari penderitaan. Sosok pemimpin ideal yang diinginkan sejumlah rakyat adalah pemimpin yang memiliki niat baik untuk kemaslahatan rakyatnya, patuh pada ajaran agamanya, memiliki sifat tegas dan berani, sehingga tersiratnya rasa kecintaan terhadap keadilan, memiliki perilaku menolong dengan tulus bukan semata-mata untuk mengejar popularitas atau pencitraan, dan bisa menjadikan dirinya sebagai teladan salah satunya dengan bersih dari segala bentuk korupsi dan nepotisme.
Hal tersebut sangat perlu diperhatikan dengan tujuan untuk merubah dan memperbaiki citra buruk yang selama ini telah melekat dimasyarakat. Ini merupakan tugas berat bagi para calon kepala daerah Bengkulu nantinya bahkan pemimpin yang bakal duduk dikursi orang nomer satu dibengkulu nantinya selama 5 tahun kedepan. Seharusnya upaya-upaya pendekatan diri kepada masyarakat dilakukan bukan hanya ketika menjelang Pilkada saja melainkan jauh-jauh hari sebelum ada niatan untuk mencalonkan diri, agar para pemimpin yang terpilih tersebut mengetahui apa sebenarnya yang diharapkan oleh masyarakat bukan berarti yang dimaksud sejak jauh-jauh hari sudah membagikan “serangan fajar”nya. Masyarakat sangat mengharapkan calon pemimpin kedepannya adalah mereka yang memiliki rasa simpati dan mampu memberikan perhatian lebih sehingga masyarakat merasa diayomi seperti halnya harapan anak untuk mendapat kasih sayang orangtua.
Sosok seorang pemimpin harus bisa menjadi Modelling,karena sosok pemberi contoh ini merupakan dasar penilaian masyarakat untuk menentukan mana pemimpin yang baik dan sesuai dengan hati rakyat. Niatan untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah (Gubernur-red) seharusnya berawal dari dorongan dan keingin masyarakat yang telah mempercayai dirinya untuk menjadi KEPALA DAERAH suara mereka sehingga pemimpin kepala daerah yang diharapkan adalah mereka yang lahir atas kemamuan rakyat.
Perbaikan citra tersebut bukan hanya datang dari para calon pemimpin melainkan dari diri masyarakat sendiri. Masyarakat merupakan kunci utama karena mereka yang memiliki hak suara untuk menetukan siapa yang bakal menjadi kepala daerah nantinya jangan sampai “serangan fajar” dari para calon kepala daerah pada pilkada 2020 nantinya dipropinsi Bengkulu disambut dengan tangan terbuka “wani piro?” ini menunjukan bahwa masyarakat rela untuk menjual suaranya bayangkan saja koruptor itu terbentuk karena masyarakatnya sendiri. Jika ini terus berlangsung, maka sama saja kita menyaksikan segerombolan serigala yang sedang mencari mangsa yang siap memakan apa saja dan siapa saja.(Penulis adalah Pemimpin Redaksi METRO UPDATE.CO.ID)
Komentar