Kakek Masih Punya Gairah,Walau Sudah Berbau Tanah

METRO UPDATE.CO.ID—SAMARINDA-JIKA dilihat dari usianya, abah Marjuki, 78, mestinya tak punya gairah lagi dalam urusan syahwat. Tapi ternyata dia masih merasa rosa-rosa macam Mbah Marijan. Sialnya, sang istri sudah tak mau melayani. Saking suntuknya, anak tetangga yang masih 15 tahun dijadikan sasaran tembak, meski hanya dipegang-pegang doang!

Biasaya, kakek usia 70 tahun ke atas sudah mulai prei dalam urusan syahwat. Kaum wanita lebih cepat lagi; ketika tamu bulannya tak pernah datang lagi di usia 50 tahunan, mulailah dia tak bergairah lagi dalam urusan syahwat. Tapi yang namanya “dalil” kadang ada aksiomanya juga, sehingga ditemukan kasus seperti abah Marjuki dari Kaltim ini.

Abah Marjuki yang tinggal di Samarinda Ulu, Kaltim, secara pisik memang sudah keriput. Sudah lama kepalanya meninggalkan dunia hitam, jalannya juga sudah tidak lagi tegak. Meski tak sampai terkena katarak, tapi kantung  di kedua matanya semakin nyata, apa lagi bercak flek juga banyak menghiasi wakjahnya.

Tapi jika ditanya orang akan usianya, dia akan menjawab diplomatis. “Puser ke atas mah 60 tahun, tapi puser ke bawa masih  18 tahun,” begitu kata abah Marjuki selalu. Yang mendengar jawaban semacam itu pasti akan mempertanyakan, apa iya? Memangnya dia masih rosa-rosa macam Mbah Marijan dari Gunung Merapi?

Mungkin benar adanya. Sebab setiap melihat wanita cantik, wajahnya jadi nampak ceria, berbinar-binar seperti Surya Paloh Nasdem ketika rangkulan dengan Sohibul Imam PKS. Sorot mata abah Marjuki nyaris tak berkedip, seperti kucing melihat ikan cuwik, siap menerkamnya, meooooong……

Sayangnya, istri di rumah sudah tidak mau dan tak mampu menandingi gairahnya. Jika dipaksakan, malah seperti main bulutangkis jadinya. Marjuki menyerang dengan smash tajam menukik, eh sang istri mengembalikan bola hanya dengan backhand. Tentu saja abah Marjuki jadi kesal, karena bolanya suka nyangkut di net.

Gara-gara sikap istrinya, Marjuki lalu mencoba mencari tokoh altenatif yang siap sampai 2024 mendatang. Yang digadang-gadang ABG tetangga. Tapi  si abah lupa bahwa usia terus bertambah, sementara kemampuan terus menyusut. Pernah dia berhasil membujuk remaja ini untuk berkoalisi dengan imbalan Rp20.000. Tapi saat hendak eksekusi, burung cocakrawa miliknya tak bisa berkicau lagi. Walhasil anak itu hanya dielus-elus belaka.

Anehnya, meski sudah tak bertenaga, abah Marjuki masih ingin memanjakan gairahnya, meski hanya sebatas pegang dan ngelus-elus doang. Walhasil, sekali pegang Rp20.000 melayang, begitu selalu. Namanya anak ABG, dapat Rp20.000 hanya dielus-elus saja, kenapa harus ditolak?

Meski adegan mesum itu dilakukan ketika rumah sepi, masih ada juga yang sempat memergoki, sehingga dilaporkan ke orangtuanya, menyusul kemudian ke Polsek Samarinda Ulu. Tapi Marjuki sama sekali tak gentar, karena yakin takkan ada pasal KUHP yang bisa menjeratnya. “Ibarat makan di warung, ketika semua dibayar dengan tunai, selesai urusan,” begita kata abah Marjuki yakin betul.

Terlalu, anak orang hanya dipegang-pegang macam pisang ambon. (gunarso ts)

Komentar