Kapolres OKU rekomendasikan kakak Satria, penghadang curanmor jadi polwan

METROUPDATE.CO.ID -SUMATRA SELATANSatria (15), pelajar Madrasah Tsanawiyah (MTs) tewas ditembak pelaku saat berusaha menggagalkan aksi pencurian di Jalan KH Ahmad Dahlan, Lorong Ogan, Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, Jumat (12/10) pukul 03.00 WIB. Kapolres Ogan Komering Ulu (OKU), Sumsel, AKBP Ni Ketut Widayana Sulandari yang mengusut kasus tersebut berduka atas kejadian itu.

Dia merekomendasikan kakak Satria, Intan Puspitasari (17) untuk menjadi polisi wanita (polwan) saat mendaftar Bintara Polri tahun depan. Rekomendasi ini menjadi pertimbangan panitia penerimaan untuk meloloskan kakak perempuan ‘sang pahlawan’ itu menjadi polisi.

“Ini rekomendasi dari saya langsung, dia bisa jadi polwan dengan itu. Insyaallah bisa jadi pertimbangan,” ungkap Widayana saat dihubungi merdeka.com, Senin (15/10).

Dijelaskannya, Intan Puspitasari saat ini duduk di bangku kelas XII SMA di Baturaja, OKU, jurusan IPA. Secara fisik, dia cukup memadai untuk menjadi polwan dengan tinggi badan 167 cm dan berat 62 kg.

“Anak itu banyak keahlian juga, bisa kempo, bola voli. Artinya tidak asal-asalan saya kasih rekomendasi ini,” ujarnya.

Untuk menambah keahlian dan pengetahuan umum, Intan akan diikutsertakan dalam program pelatihan dari pemerintah setempat. Agar tidak memberatkan keluarga, pelatihan tidak dipungut biaya alias gratis.

“Masih ada waktu beberapa bulan lagi untuk berlatih, tahun depan bisa daftar dan Insyaallah lulus. Saya tidak muluk-muluk, cukup bintara saja,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Satria tewas setelah terkena tembakan di leher belakang oleh kawanan maling. Peristiwa itu terjadi saat pelaku berjumlah enam orang mengendarai tiga sepeda motor melakukan pencurian sepeda motor Yamaha Vixion milik warga di Jalan KH Ahmad Dahlan, Lorong Ogan, Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur, OKU, Jumat (12/10) pukul 03.00 WIB.

Ketika hendak membawa motor curian, para pelaku diadang warga yang sedang jaga malam. Lantaran terdesak, pelaku mengancam akan menembak jika tidak diizinkan melintas. Lantas salah seorang pelaku melepaskan tembakan ke arah warga. Tembakan itu mengenai leher korban yang turut mengadang. Komplotan itu langsung kabur. [ded]

(Sumber : merdeka.com)

Komentar