METRO UPDATE.CO.ID–Penghasilan nelayan di Kalibaru, Cilincing kembang kempis, akibat jarang melaut.
Hal tersebut dipicu kondisi cuaca yang tidak stabil sejak bulan Desember 2020,
Dari pantauan, Poskota di Kampung Nelayan, Cilincing pada Selasa (26/01/2021), sekira pukul 13.00 WIB, puluhan kapal nelayan tampak masih bersandar di dermaga. Terlihat para nelayan memilih untuk tidur di perahunya.
Arif salah satu nelayan mengatakan, adanya angin barat dan ombak yang tinggi membuat aktivitas melautnya jadi terhambat.
“Kita kadang sore berangkat cari ikan, sampai tengah laut ada angin barat, ya mau gak mau nginep di Pulau Damar (Kepulauan Seribu). Dari pada celaka,” ucap Arif saat ditemui di Kampung Nelayan.
Arif yang sudah 23 tahun menjadi nelayan tersebut menuturkan, selain cuaca yang tidak stabil, penurunan penghasilannya juga dipicu turunnya harga.
“Nggak tau sejak kecelakaan pesawat Sriwijaya harga ikan jadi turun,” jelas pria asal Indramayu, Jawa Barat ini.
Bapak 3 anak ini menuturkan, sejak Desember 2020 penghasilannya menyusut. Sekali melaut dirinya paling banyak mendapatkan uang dari hasil penjualan ikan tangkapannya sebesar Rp150 ribu.
“Paling sekali melaut dapat Rp1,1 juta. Itu dibagi 4, soalnya satu perahu ada 4 orang. Itupun masih hasil kotor, belum dipotong bensin dan macem-macem,” ucapnya. (yono/tri/post kota)
Komentar