Pejabat-pejabat penting ini pernah dimarahi Jokowi

METROUPDATE.CO.ID – Pada beberapa kesempatan, Presiden Jokowi sempat geram terhadap anak buahnya. Hal ini berkenaan dengan kinerja yang dinilai Jokowi kurang baik.

Bahkan Jokowi tak segan memarahi para pejabat ini di depan umum. Siapa sajakah mereka? Berikut ulasannya:


1. Menteri Kesehatan Nila Moeloek

Presiden Jokowi menyemprot Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat membuka Kongres Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di JCC Senayan. Jokowi marah lantaran masalah utang BPJS yang belum dibayarkan ke Rumah Sakit (RS). Sehingga mantan gubernur DKI Jakarta ini ikut turun tangan.

Menurut Jokowi urusan pembayaran utang RS sampai ke presiden cukup keterlaluan, karena seharusnya selesai di menteri kesehatan dan Dirut BPJS. “Kalau tahun depan masih diulang kebangeten. Selalu saya tekankan sistem, selalu saya tekankan manajemen. Karena memang itu. Tapi masa setiap tahun harus dicarikan solusi. Mestinya sudah rampung-lah di Menkes, di Dirut BPJS,” ucap Jokowi.


2. Menteri LHK Siti Nurbaya

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya sempat menjadi sasaran kemarahan Presiden Jokowi. Saat itu Jokowi mengkritik anggaran yang dikucurkan untuk penanaman hutan sangatlah besar tetapi tak kunjung membuahkan hasil.

“Saya jengkel betul. Saya tanya ke Menterinya. Mana barangnya? Anggaran tahun ini. (Dijawab) sudah ditanam sekian ribu hektar. Ya mana tanamannya. Saya orang lapangan. Akan saya cek dan kontrol semuanya,” tegas Jokowi.


3. Menteri Muhadjir Effendy dan Mohammad Nasir

 Presiden Jokowi sempat menyentil dua menteri Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. Kepada Mendikbud, Jokowi meminta agar bisa merespons setiap perubahan-perubahan yang ada di dunia pendidikan.

Selain itu, Menristekdikti juga harus responsif terhadap perubahan-perubahan global maupun nasional. Dia menuturkan, Indonesia seharusnya sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global.

“Tidak bisa lagi misalnya saya berikan contoh pendidikan vokasional kita pendidikan kejuruan kita, training training, training skill, kemudian perguruan tinggi dan universitas-universitas itu monoton dan rutinitas seperti yang kita hadapi. Sekarang linear seperti yang kita kerjakan seperti sekarang ini. Kita juga harus berani mengubah semuanya,” jelas Jokowi.

Presiden Jokowi sempat menyentil dua menteri Kabinet Kerja, yaitu Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir. Kepada Mendikbud, Jokowi meminta agar bisa merespons setiap perubahan-perubahan yang ada di dunia pendidikan.

Selain itu, Menristekdikti juga harus responsif terhadap perubahan-perubahan global maupun nasional. Dia menuturkan, Indonesia seharusnya sudah mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan global.

“Tidak bisa lagi misalnya saya berikan contoh pendidikan vokasional kita pendidikan kejuruan kita, training training, training skill, kemudian perguruan tinggi dan universitas-universitas itu monoton dan rutinitas seperti yang kita hadapi. Sekarang linear seperti yang kita kerjakan seperti sekarang ini. Kita juga harus berani mengubah semuanya,” jelas Jokowi.


4. Wali Kota Medan Dzulm Eldin

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menyemprot Wali Kota Medan karena mendapati banyaknya jalan rusak di kota tersebut. Mantan gubernur DKI jakarta itu meminta agar Wali Kota Medan Dzulm Eldin segera memperbaikinya sebelum dia sendiri yang turun tangan.

“Ya harus segera dikerjakan kalau tidak segera dikerjakan keburu saya kerjakan. Benar itu. Saya minta Wali Kota (Medan) menyelesaikan,” semprot Jokowi di kawasan wisata Hutaginjang, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, beberapa waktu lalu.

(sumber: merdeka.com)

Komentar