Penanganan Kawasan Kumuh di Provinsi Bengkulu Harus Tuntas

Bengkulu, MetroUpdate.co.id – Penanganan kawasan kumuh dan penataan pemukiman di Provinsi Bengkulu merupakan tantangan besar bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota, termasuk masyarakat.

Apalagi penyebab terjadinya kawasan kumuh tersebut juga sudah jelas, diantaranya pengendalian penduduk, adanya keinginan masyarakat untuk berpindah ke tempat yang lebih menguntungkan khususnya wilayah perkotaan, serta faktor-faktor alam sendiri.

Pernyataan itu diungkapkan Pelaksana harian (Plh) Sekda Provinsi Bengkulu, Hamka Sabri, disela-sela membuka lokakarya penanganan kumuh dengan tema, kolaborasi terpadu dalam upaya penanganan kumuh dan penataan pemukiman tingkat provinsi Bengkulu tahun 2019.

Dikatakan, untuk penanganan dan penataannya kedepan, harus adanya berkolaborasi secara bersama-sama, tidak saja dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kota.

“Dengan langkah bersama-sama diyakini akan bisa mengurangi kawasan kumuh yang ada dalam wilayah Provinsi Bengkulu ini, meski belum sepenuhnya tuntas secara keseluruhan,” harapnya, Kamis, (10/10/2019).
Senada dengan itu, PPK PKPBM Kotaku II Pusat, Martianti Sianturi di Bengkulu menjelaskan, untuk mencapai target 38 ribu hektar lebih kawasan kumuh, meski disediakan dananya bersumber dari APBN melalui Loan ini, tidak akan tercapai apabila tidak berkolaborasi, dengan juga menganggarkan dalam dana APBD masing-masing. Apalagi diketahui di Bengkulu ini juga ada kawasan kumuh, bisa tuntas ditangani dalam tahun ini, khususnya di 3 wilayah, yakni, Kota Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan Bengkulu Selatan.

“Kendati dalam pelaksanaan program sejak tahun 2015 lalu ini sudah baik, namun masalah tetap ada, terutama terkait perumahan, air minum, sanitasi, persampahan, drainase dan proteksi kebakaran serta lain-lainnya. Sehingga jika dari hasil evaluasi jika target dari program ini belum tercapai, belum diketahui apakah dilanjutkan atau tidak di tahun depan,” katanya.

Sementara itu, PPK Pengembangan Kawasan Pemukiman Provinsi Bengkulu Heru Purnomo menambahkan, untuk penanganan 500 hektar kawasan kumuh yang tinggal lagi terus berjalan, dan ditargetkan di tahun ini bisa tuntas.

“Jika tidak tercapai ditambahkan, tentu kedepannya perlu berkolaborasi lagi dengan mereview kembali, agar program yang sama dalam bentuk berbeda bisa dilanjutkan di tahun berikutnya,” tukasnya.(GUS/SAI)

Komentar