Polri soal peluru nyasar di DPR: Patut diduga dari laras pendek

METROUPDATE.CO.ID-JAKARTA – Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menduga, peluru yang nyasar ke ruang kerja anggota DPR di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta berasal dari senjata Laras pendek. Sebab saat kejadian, tak ada anggota Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) yang menggunakan senjata Laras panjang.

“Patut diduga adalah laras pendek, karena yang latihan pada jam 14.00 sampai 15.00 di lapangan tembak itu ada beberapa orang, tapi yang menggunakan kaliber 9 mm hanya satu orang,” ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (16/10).

Dugaan sementara, peluru nyasar tersebut berasal dari Lapangan Tembak Perbakin yang berjarak sekitar 400 meter dari Gedung Nusantara I DPR. Polisi juga telah mengamankan anggota Perbakin Tangerang Selatan berinisial I yang diduga sebagai pemilik peluru nyasar tersebut.

“Kemudian ketika dicocokkan antara proyektil yang ditemukan di lantai 13 dan aslinya secara visual sudah terlihat. Tetapi nanti akan diuji lagi dengan laboratorium forensik melalui uji balistik. Saat itu tidak ada yang latihan menggunakan meta panjang,” katanya.

Setyo belum tahu apakah peluru yang menyasar ke ruang kerja anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama di lantai 13 sama dengan peluru yang menembus ruang kerja anggota Fraksi Gerindra Brigjen Pol Purnawirawan Wenny Warouw di lantai 16.

“Yang satu saya belum lihat, tapi kalau kejadiannya beruntun, kemungkinan sama,” ucap jenderal sekaligus Ketua Perbakin DKI Jakarta itu.

Sebelumnya, dua ruang kerja anggota DPR yakni nomor 1313 dan 1601 diduga ditembak orang tak dikenal pada Senin 15 Oktober 2018 siang. Wenny tak yakin insiden tersebut merupakan peluru nyasar. Dia menduga, penembakan itu dilakukan oleh profesional.

Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : liputan6.com [rhm]

Komentar