METROUPDATE.CO.ID-PAMEKASAN – Tersangka kasus pemerkosaan terhadap gadis difabel, Firdaus (20), asal Desa Bulangan Haji, Kecamatan Pegantenan, Kabupaten Pamekasan dikabarkan sudah melarikan diri ke luar negeri.
Firdaus yang hanya pengangguran, sudah tidak pernah ada di rumahnya, setelah melakukan tindakan bejatnya kepada NH (18) asal Dusun Perreng Ampel, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, pada Ahad (2/9/2018) lalu.
Kepala Desa Bulangan Haji Abdul Aziz mengatakan, tersangka tinggal bersama neneknya di desanya. Namun, ia ikut isterinya ke salah satu desa di perbatasan antara kecamatan Pegantenan dan Kecamatan Batumarmar.
Setelah kejadian pemerkosaan, tersangka sudah tidak pernah lagi pulang ke rumah neneknya. Padahal, Abdul Aziz sudah meminta kepada pihak keluarga, agar tidak menutup-nutupi keberadaan tersangka.
“Saya sudah datangi keluarganya. Saya ajak mereka agar segera menuntaskan kasusnya. Namun pihak keluarga mengatakan, tersangka tidak tahu berada di mana saat ini,” kata Abdul Aziz saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/10/2018).
Abdul Aziz menambahkan, agar kasus tersebut tidak berlarut-larut dan tidak semakin menimbulkan persoalan baru, terutama dari pihak korban, pihaknya mengajak anggota keluarga tersangka agar melakukan komunikasi persuasif sebagaimana adat dan etika orang Madura. Cara itu untuk meredam kemarahan keluarga korban.
“Ajakan saya ditolak, saya lepas tangan sekarang. Infonya, tersangka sudah ke malaysia,” imbuh Abdul Aziz.
Bahkan, kabar terakhir, isteri tersangka yang tengah hamil tua, sudah mengajukan gugat cerai. Abdul Mani, paman korban terus mendesak agar polisi segera menangkap pelaku.
Menurut Abdul Mani, polisi memiliki banyak cara dan banyak relasi untuk menangkap tersangka. Apalagi hanya melarikan diri ke malaysia.
Pemerkosaan terhadap korban yang menyandang cacat fisik dan mental sejak lahir, dianggapnya bukan perbuatan manusia biasa. Bahkan menurutnya, sudah melebihi dari sifat binatang.
“Tuntutan kami agar polisi segera menangkap pelaku dan menghukumnya sesuai dengan tingkat kriminalnya yang sudah tidak manusiawi,” terang Abdul Mani.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Pamekasan, Ajun Komisaris Polisi, Hari Siswo Suwarno mengaku kesulitan untuk menangkap tersangka. Polisi sudah mendatangi kelurga dan kerabat tersangka.
Bahkan teman-teman tersangka yang ada di HP tersangka yang tercecer saat melarikan diri usai melakukan pemerkosaan, juga tidak tahu tentang keberadaan tersangka.
“Kami tidak diam menangani kasus ini. Anggota terus melakukan pengintaian keberadaan tersangka. Namun jika sudah lari ke malaysia, urusannya sudah agak panjang dan agak rumit,” ujar Hari Siswo.
Editor: Sanusi
(Sumber : tribunnews)
Komentar