SMSI Rejang Lebong dan Bulog Bangun Sinergi dalam “Afternoon Coffee”

METRO UPDATE Rejang Lebong – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Rejang Lebong menggelar pertemuan bertajuk “Afternoon Coffee with Bulog” bersama Perum Bulog Cabang Rejang Lebong, Rabu (30/10), pukul 13.00 WIB.

Acara yang dipimpin oleh Wakil Ketua SMSI Rejang Lebong, Yurnal Hamidi, ini bertujuan untuk menjalin sinergi serta menanggapi berbagai isu terkait operasional Bulog.

Pertemuan ini disambut baik oleh Asisten Manajer Bagian Operasional Bulog, Vanto Yudistira, dan Bagian Humas/keuangan, Riski Markiano S yang menyambut kehadiran para awak media dengan hangat.

Dalam suasana diskusi yang akrab, sejumlah poin penting dibahas, termasuk peluang kerja sama publikasi dan penyaluran beras dalam program Stabilitas Pasokan Harga Pangan (SPHP).

Vanto Yudistira mengemukakan peluang kerja sama di bidang pemasaran logistik. Ia menjelaskan bahwa individu atau organisasi dapat terdaftar sebagai mitra resmi Bulog dengan memenuhi beberapa persyaratan administratif.

“Silakan lengkapi persyaratan seperti Kartu Keluarga, KTP, Nomor Induk Berusaha (NIB), serta rekomendasi dari Dinas Ketahanan Pangan,” ujarnya.

Salah satu fokus pertemuan adalah mengatasi isu yang berkembang terkait tuduhan bahwa Bulog mengoplos beras premium dengan beras plastik. Menanggapi hal ini, Vanto Yudistira menegaskan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar.

“Coba saja cek di internet, berapa harga beras plastik. Logikanya tidak masuk jika kami melakukan oplosan dengan bahan yang justru lebih mahal,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa dugaan adanya oplosan ini mungkin disebabkan oleh kesalahpahaman terkait proses pengemasan ulang beras impor. Proses tersebut melibatkan pengemasan ulang beras dari karung 50 kg menjadi kemasan yang lebih kecil, yakni 5 kg, untuk memenuhi standar SPHP.

“Sebagian beras yang kami kemas ulang merupakan beras impor yang rata-rata dikemas dalam 50 kg. Untuk memenuhi stok SPHP yang maksimal dalam kemasan 5 kg, kami perlu melakukan pengemasan ulang,” tambahnya.

Di akhir diskusi, Bulog menegaskan keterbukaan mereka terhadap insan pers yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut tentang operasional mereka.

“Siapa saja wartawan yang ingin memperoleh informasi, silakan datang. Pintu kami terbuka lebar,” tutup Riski Markiano S. (Ynl)

Komentar