Tanggapi Hasil PilGub 2020

Tokoh Bengkulu Angkat Bicara

METRO UPDATE.CO.ID—Jakarta -Pilkada serentak di sejumlah daerah pada 9 Desember 2020 lalu masih menyisakan masalah. Sejumlah  calon kepala daerah mengajukan permohonan sengketa pilkada yang sudah teregistrasi di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu dan saat sedang menunggu proses dan melengkapi data-data pendukung.Tak ubah nya calon Gubernur Nomor urut 03 pasangan Agusrin-Imron untuk  Provinsi Bengkulu paska Pemilukada 9 Desember lalu, yang  mengundang banyak resfon  dari kalangan politisi dan tokoh masyarakat Bengkulu. 

Terkait hasil pilkada di Provinsi Bengkulu Mirwan hazairin salah satu Tokoh Muda  politisi Partai Demokrat yang juga mantan Anggota Dewan Kota Bengkulu Tahun 2009-2014,sekaligus  mantan Staf Ahli di DPR.RI tahun 2014-2019 ini sangat menyayangkan jika ada terjadi kecurangan dalam pelaksaan pemilukada beberapa waktu lalu untuk Provinsi Bengkulu.

Satu hal yang sangat penting, menurut beliau bahwa Pemilukada ini adalah tolak ukur dari kepemimpinan Provinsi Bengkulu kedepan. Maka dari itu menyayangkan adanya kabar buruk  yang mulai berkembang akhir-akhir ini, pasca pemilukada Provinsi Bengkulu tentang adanya dugaan kecurangan.

“Tambah Nirwan Hazairin terkait Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 di 270 daerah salah satunya bengkulu kerap kali mengundang kritik dari berbagai pihak. Rangkaiannya yang diselenggarakan di tengah Pandemi Covid-19 dinilai terlalu dipaksakan dan minim pertimbangan terhadap beberapa hal, seperti jaminan kesehatan masyarakat, anggaran yang kurang memadai, serta potensi politisasi bantuan sosial (Bansos-RED) Covid-19.ia juga menyampaikan, sulit untuk membayangkan bagaimana berjalannya Pilkada tahun ini mengingat kondisi Covid-19 di Indonesia masih belum mereda.

Dalam hal ini ia juga menyampaikan Padahal, guna mengoptimalkan agenda demokrasi tersebut, pemerintah sebagai pemimpin visioner sudah sepatutnya bersikap partisipatif dalam mengambil keputusan secara efektif, sebagai hal signifikan dalam memperoleh mufakat yang konkret pada kepemimpinan partisipatif, seorang pemimpin perlu mendorong serta menciptakan keterlibatan masyarakat.ditambah lagi dengan bahwa Pilkada 2020 memiliki banyak celah untuk melakukan kecurangan, salah satunya adalah politisasi bansos Covid-19.

“Saya sangat menyayangkan bila  adanya  kecurangan dalam Pemiklukada kita kemaren( 9 Desember 2020,red), tentang adanya dugaan kecurangan pada  Pemilukada kali ini,ucap beliau saat di hubungi via telefon jum’at 8 malam dini hari tadi.

Disisi lain, politisi muda asal Kaur ini menilai  perjuangan kawan-kawan Team Mata Elang yang tergabung di dalam team AIR pendukung  Cagub no.urut 03 adalah hal yang wajar untuk tetap menggiring hasil pilkada ini hingga keputusan akhir.karena diduga telah terjadi pelanggaran yang bersifat terstruktur, sistematis, dan massif. Agar kiranya Pemilukada ini tetap mentaati amanah UU 1945. Dan tidak mengesampingkan penerapan pasal 185 UU Pilkada, dan keputusan MK dengan  pembuktian kecurangan.

Team “Mata Elang.AIR”  Siapkan data Penukung Gugatan AIR Ke MK

Paska Pemilukada Provinsi Bengkulu 2020 teaam pemenangan Agusrin Imron tidak tinggal diam, terbukti dengan adanya gugatan yang telah disampaikan team Hukum Air ke MK akhir-akhir ini, yang sudah teregistrasi

Dengan selesainya  proses Pilkada ini,bagi team yang satu ini belum berati perjuangan ini selesai , dalam artian perjuangan ini belum selesai,dan saat ini masih tetap mencari data-data pendukung gugatan yang diperlukan dalam upaya ke MK oleh team AIR dalam hal dugaan kecurangan yang merugikan paslon 03.(viter)

Komentar