Tawuran pelajar kembali pecah di Bogor, satu pelajar tewas dibacok

METRO UPDATE  -BOGOR Tawuran antarpelajar kembali pecah di Bogor, Jawa Barat. Ironisnya, satu pelajar atas nama Yuda (13) meregang nyawa usai dibacok.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Bogor KM 45, Kecamatan Cibinong, Jumat (14/9) sore. Yuda tewas di lokasi usai dibacok celurit di bagian dada kiri dan leher.

Informasi dari warga setempat, tawuran melibatkan pelajar SMP PGRI 1 Cirimekar Cibinong dengan SMP Alnur Cibinong. Kedua kelompok ini saling serang di tengah kepadatan arus lalu lintas.

“Satu orang tewas karena luka bacokan senjata tajam,” kata Ridwan, Sabtu (15/9).

Polisi yang tiba di lokasi langsung membawa jasad korban ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk diautopsi.

“Tadi langsung dibawa polisi. Katanya mau dibawa ke RS Kramatjati,” ujar Septian, warga lainnya.

Sayangnya, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kenakalan remaja itu. Tawuran sempat membuat kemacetan parah dari arah Jakarta maupun Bogor.

Mirisnya, kejadian serupa juga terjadi Rabu (12/9) lalu. Tawuran juga menewaskan seorang pelajar SMK di Cileungsi, Kabupaten Bogor tewas usai tawuran dengan pelajar sekolah lain.

SV (16), siswa SMK Pijar Alam tewas di lokasi kejadian karena menderita luka bacokan di dada sebelah kiri dan paha belakang kiri.

Sementara temannya SV (16), hingga kini masih dirawat intensif di RS Merry Cileungsi. SV mengalami luka bacok di punggung.

Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Benny Cahyadi mengatakan, setelah mendapat laporan adanya aksi tawuran antarpelajar, polisi melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi di lapangan.

Tak butuh waktu lama, polisi berhasil membekuk 18 orang yang diduga turut serta melakukan aksi tawuran.

Para pelaku yang ditangkap di antaranya RA, MI, MA, K, MCW, MRM, I, MB, SBS, WS, NT, IM, M, dan NS. Mereka adalah para pelajar dari SMK Bina Pendidikan Ciangasana.

“Mereka punya peran masing-masing. Ada yang menyiapkan senja tajam sampai provokator,” kata Benny, Jumat (14/9).

RA, MI, MA, K, dan MCW berperan sebagai eksekutor. Sedangkan MRM sebagai provokator dan yang mempersiapkan senjata tajam adalah I dan MB. Selain itu SBS, WS, NT, IM, M dan NS turut serta terlibat aksi tersebut.

“Tawuran ini diduga sudah direncanakan sebelumnya,” kata dia

Saat ini polisi masih mengembangkan pengakuan dari para pelaku guna mengungkap motif sebenarnya di balik aksi tawuran antar pelajar SMK ini.

Komentar