METRO UPDATE.CO.ID – BENGKULU – Rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) adalah upaya untuk memulihkan, mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.
Rehabilitasi Hutan pada ekosistem Mangrove memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi kerusakan lingkungan. Keberadaan hutan mangrove sangat vital dalam menjaga dan mencegah Bumi dari dampak perubahan iklim termasuk pemanasan global.
Dengan menjaga dan memulihkan hutan mangrove melalui rehabilitasi, dapat memberikan manfaat ekologis, sosial dan ekonomi bagi masyarakat dan lingkungan sekitar, mencegah abrasi kawasan pesisir,serta pengembangan ilmu pengetahuan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Ketahun sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal PDASRH Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2023 mempunyai tugas untuk melaksanakan Rehabilitasi hutan mangrove seluas 25 Ha.Kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan di Desa Banjarsari Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara seluas 25 Ha.
Kegiatan penanaman mangrove dilaksanakan melalui swakelola dengan kelompok Tani Semoga Makmur yang ada di Desa Banjarsari Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara.
Jumlah kebutuhan bibit sebanyak 125.000 batang ditambah bibit sulaman sebanyak 10% yaitu 12.500 batang, jadi total kebutuhan bibit untuk penanaman mangrove sebanyak 137.500 batang dengan jenis bibit yang ditanam yaitu Rhizopora sp.Pelaksanaan penanaman mangrove seluas 25 Ha menggunakan pola tanam rumpun berjarak.
Jumlah tanaman dalam 1 Ha terdapat 5.000 (lima ribu) batang. Setiap 1 Ha terdapat 5 (lima) rumpun, dengan jumlah setiap 1 rumpun tanaman ditanam sebanyak 1.000 batang bibit.Saidan/ADV
Komentar