METROUPDATE.CO.ID-BENGKULU- Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Bengkulu akhir bulan Oktober ini akan melaunching sentral kuliner makanan khusus ikan. Seperti ikan laut, tawar dan lain-lain. Menu yang disajikan siap mencetarkan lidah pecinta makanan ikan dengan harga terjangkau dikalangan masyarakat yang datang ke kawasan Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bengkulu, Ir. Syafrizal menjelaskan perihal launching sentral kuliner tersebut membenarkan hal tersebut. Menurutnya, bantuan ini langsung dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Pusat untuk dibudidayakan. Kegunaannya sesuai fungsi yang diinginkan KKP pusat. Yaitu kuliner ikan.
“Insya Allah bulan Oktober akhir atau awal November ini kita rencanakan akan melakukan launching central kuliner serba ikan. Saat ini masih dalam tahap proses tender. Karena masih seleksi, ada beberapa tender berkompetisi untuk mengelola sentral kuliner nantinya,” katanya saat ditemui Media di ruang kerjanya tadi pagi.
Selanjutnya Syafrizal, jika pihak tender pengelola sudah ada pemenangnya, target awalnya untuk menjalankan sentral kuliner itu dengan baik melihat perkembangan usaha dalam jangka waktu 2 tahun baru dievaluasi pihak DKP untuk melakukan penarikan retribusinya bagaimana nantinya.
“Senin depan tender atau pihak yang ingin mengelolanya akan kita panggil untuk presentasikan terobosan apa saja bila nanti terpilih. Apa yang akan mereka lakukan agar bisa menarik pelanggan. Seperti tujuan, inovasi dan lain-lain.”
Untuk diketahui, sentral kuliner tersebut 70% nya khusus makanan bermacam ikan dan 30% untuk makanan penunjang lainnya.
“Sampai hari ini, nama perusahaan, koperasi yang mendaftar menjadi pengelolanya baru ada tiga. Yang pertama, Koperasi Rajawali. Kedua, Koperasi Mandiri. Ketiga, PT R2,” katanya.
Syafrizal sangat berharap dengan telah dibukanya nanti central kuliner serba ikan ini tidak akan mati suri seperti central kuliner yang pada bulan Januari yang diresmikan oleh Walikota. Usaha ini hanya berjalan 1 atau 2 bulan sampai sekarang tidak ada yang berjualan lagi, sehingga menyia-nyiakan kepercayaan pemerintah dari pusat,”pungkasnya.
(ae3/rsm)
(Sumber : radarbengkuluonline.com)
Komentar