METRO UPDATE.CO.ID – KOTA BENGKULU – Dalam kegiatan susur dan bersih-bersih Sungai Air Bangkahulu, yang di selenggarakan dalam rangka hari sungai nasional tahun 2023 oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu, ditemukan sebanyak 1,6-ton sampah berhasil di kumpulkan. Dengan fakta tersebut secara tidak langsung menandakan keberadaan sampah menjadi ancaman, Sehingga membuat kondisi aliran Sungai Air Bangkahulu memprihatinkan.
Kepala BWSS VII Bengkulu, A. Adi Umar Dani, ST, MT mengatakan, sampah yang terkumpul setelah pihaknya bersama Pemprov, Lanal, Basarnas, Polairud Polda Bengkulu dan pihak lainnya melakukan susur dan bersih Sungai Air Bangkahulu. Adapun jarak yang ditempuh dalam susur dan bersih sungai ini sekitar 2,1 KM, dimulai dari TPI Pasar Bengkulu hingga muara.
“Sampah-sampah 1,6-ton yang berhasil kita kumpulkan itu terdiri dari organik dan anorganik, yang kita pungut dari bantaran serta dalam badan sungai. Nanti hasil dari susur dan bersih sungai ini kita laporkan ke pusat, karena bakal direkap secara nasional,” ungkap Adi saat peringatan Hari Sungai Nasional (HSN) 2023, Kamis, 27 Juli 2023.
Menurutnya, sampah-sampah tersebut didominasi sampah plastik dan rumah tangga. Sehingga melalui kegiatan ini pihaknya berharap dapat menggugah masyarakat agar tidak lagi membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai. “Mengingat sampah sudah menjadi ancaman besar bagi keberlangsungan Sungai Air Bangkahulu,” harapnya.
Disisi lain, Adi mengemukakan, dalam momentum peringatan HSN 2023 ini pihaknya juga menggelar kegiatan pembuatan Biopori, lomba mewarnai anak SD sederajat, pameran dan lainnya. “HSN ini juga merupakan salah satu persiapan kita menuju kegiatan World Water Forum ke-10 tahun depan. Dimana Indonesia jadi tuan rumah yang dipusatkan di Bali,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu, Prof. Dr. H. Rohidin Mersyah menyampaikan, melihat dari kegiatan ini, secara tidak langsung membuktikan jika sampah menjadi sebuah problem atau masalah, hingga menyebabkan Sungai Air Bangkahulu belum bersih. Bahkan keberadaan sampah menyebabkan terjadinya perubahan debit air sungai yang sangat signifikan.
“Bisa kita lihat bersama, perubahan itu ketika musim kemarau dengan musim hujan. Saya kira HSN ini bisa menjadi momentum untuk membangkitkan kepedulian dan tanggung jawab bersama. Kegiatan yang dipelopori Direktorat Sumber Daya Air Kementerian PUPR, secara khusus BWSS VII dapat menyadarkan pentingnya menjaga sungai,” singkat Rohidin. (Gus)
Komentar